206 research outputs found

    Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan No Panggil D MAT KUR p-2010

    Get PDF
    Kemampuan pemahaman matematis (KPM), pemecahan masalah matematis (KPMM) dan disposisi matematis (KDM) siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pendekatan pembelajaran. Namun, pada umumnya pendekatan pembelajaran yang digunakan masih secara konvensional, sehingga KPM, KPMM dan KDM siswa masih tergolong rendah. Salah satu pendekatan pembelajaran yang berpeluang untuk meningkatkan KPM, KPMM dan KDM adalah pendekatan kontekstual. Oleh karena itu tujuan penelitian kuasi eksperimen ini untuk mengkaji perbedaan peningkatan dan pencapaian KPM, KPMM, KDM antara siswa yang memperoleh kolaborasi pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan Jigsaw II (CTLJ), pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (CTL) dan pembelajaran konvensional (PK). Selain itu, penelitian ini juga berupaya mengungkap hubungan antara KPM, KPMM dan KDM dengan variabel kontrol pengetahuan awal matematis (PAM). Populasi penelitian ini adalah siswa-siswa SMK kelompok teknologi se-Kabupaten Majalengka. Secara purposif dipilih dua sekolah sebagai subjek penelitian, yaitu satu sekolah level atas (SA) dan satu sekolah level tengah (ST). Kemudian dari setiap sekolah dipilih tiga kelas secara acak dari delapan kelas X paralel yang ada. Kelas eksperimen-1 mendapatkan CTLJ, kelas eksperimen-2 mendapatkan CTL, dan kelas kontrol mendapatkan PK. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: tes PAM, tes KPM, tes KPMM dan skala psikologik KDM model skala Likert, serta instrumen penilaian proses pembelajaran berupa jurnal, lembar observasi dan lembar wawancara. Analisis data kuantitatif hasil penelitian diuji dengan menggunakan Anova dua jalur, Post Hoc Scheffe atau Tamhane, serta Korelasi Parsial Pearson. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan peningkatan dan pencapaian KPM, KPMM dan KDM siswa ditinjau dari pembelajaran, level sekolah dan PAM; (2) Terdapat interaksi pembelajaran dengan PAM terhadap pencapaian KPMM; (3) Terdapat interaksi pembelajaran dengan level sekolah terhadap peningkatan KPM dan pencapaian KPMM; (4) Terdapat hubungan posistif antara KPM, KPMM dan KDM. Selain itu berdasarkan data kualitatif hasil observasi, jurnal, wawancara dan analisis KDM siswa yang memperoleh CTLJ dan CTL menunjukkan bahwa pada umumnya kinerja dan aktivitas belajar meningkat, serta siswa memiliki respon KDM yang berkategori tinggi. Kata Kunci: Kemampuan pemahaman matematis, kemampuan pemecahan masalah matematis, kemampuan disposisi matematis, pendekatan kontekstual, Jigsaw II. ABSTRACT Rudy Kurniawan (2010). The Use of Contextual Teaching and Learning to Enhance Mathematical Understanding and Mathematical Problem Solving of Vocational High School Students. The mathematical understanding skills (MUS), mathematical problem solving skills (MPSS) and mathematical dispositions skills (MDS) are influenced by some factors, such as teaching and learning approach. However, in fact MUS, MPPS and MDS of students are still low now. This case is guessed because of the conventional teaching and learning (CVTL). One of the teaching and learning approaches which has an opportunity to enhance MUS, MPPS and MDS of students is contextual teaching and learning (CTL). In order the goals of this quasi experiment’s research can reveal the differences of gain and achievement skills MUS, MPPS and MDS of students who get collaborations CTL and Jigsaw II methods (CTLJ), CTL and CVTL. A part from that, this research also reveals the association between MUS, MPPS, MDS and students’ prior knowledge of mathematics (PKM). This population of research is Vocational Technology High School Students in Majalengka (VTHS). VTHS sample is purposively selected from two school levels in Majalengka which are middle one and high one. Three classes are randomly selected from each school level (there are two experiment classes and one control class). The students in experiment-1 class are treated under CTLJ approach, the students in experiment-2 class are treated under CTL approach and the students in control class are treated under CVTL. Some instruments used include MUS, MPPS and MDS, observation, journal and interview sheets. Quantitative data is analyzed by using two-way Anova technique, Scheffe Post Hoc test or Tamhane test, and partial correlation with Pearson correlations. Based on the result of data analysis, it can be concluded that: (1) There are differences in increasing and achievement skill of the students MUS, MPPS and MDS; (2) There is correlation between learning approach and students’ prior knowledge in achievement MPPS; (3) There is correlation between learning approach and school level of mathematics in increasing the students’ MPPS and achievement skill of the student MUS; (4) There is positive association between students’ achievement skills of MUS, MPPS and MDS. A part from that, the qualitative result of both observations; journal and interview and MDS data analysis shows that CTLJ and CTL approach can enhance students’ learning activity, and the category of MDS achievement skills is high. Keywords: mathematical problem solving skills, mathematical understanding skills, mathematical dispositions skills, contextual teaching and learning, Jigsaw II methods

    Identifikasi Miskonsepsi Hukum Newton Tentang Gerak Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas  Di Kabupaten Nganjuk

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana tingkat miskonsepsi siswa terhadap pokok bahasan Hukum Newton tentang gerak bagi siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode experimental dengan desain tes miskonsepsi, diterapkan pada siswa kelas X SMA di Kabupaten Nganjuk. Untuk mendapatkan data miskonsepsi peneliti menggunakan model Certainty of Response Index (CRI) yang menggambarkan keyakinan siswa (responden) terhadap kebenaran alternatif jawaban yang direspon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi. Hal ini dapat dilihat dari presentase miskonsepsi. Masing-masing Sekolah Menengah Atas memiliki presentase miskonsepsi yang berbeda, hal tersebut dikarenakan fasilitas dan penyampaian materi pembelajaran yang tidak sama. Pembelajaran yang masih bersifat ceramah masih banyak ditemui yang menjadikan siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang dialami siswa masih tinggi, dengan presentase rata-rata sebesar 45,7 %, banyak juga siswa yang tidak tahu konsep sama sekali.   Kata Kunci: Miskonsepsi, Hukum Newton   Abstract This study aimed to describe the extent of student misconceptions on the subject of Newton's laws of motion for high school students in Nganjuk. This research uses experimental methods to design tests misconceptions, applied to the class X High School in Nganjuk. To get the data misconceptions researchers used a model Certainty of Response Index (CRI) which describe the beliefs of students (respondents) to the truth alternative answers that responded. The results showed that there are many students who have misconceptions. It can be seen from the percentage of misconceptions. Each high school has a different percentage of misconceptions, it is because the facility and delivery of learning materials that are not the same. Still learning lectures are still many who make less active students in the learning process. It can be concluded that misconceptions experienced by students is still high, with the precentage 45,7%, many students do not know the concept at all.   Keywords: Building Misconceptions, Newton's Law &nbsp

    Kontribusi kelincahan dan kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola pada Klub Langsat Permai FC Kabupaten Siak

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi kelincahan dan kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola pada pemain Klub Langsat Permai FC Kabupaten Siak. Adapun jenis penelitian ini adalah korelasi ganda. Sampel pada penelitian ini berjumlah 18 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kelincahan dengan shuttle run dan tes kecepatan serta tes keterampilan menggiring bola. Teknik analisa data yang digunakan adalah menghitung tingkat nilai korelasi ganda. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat kontribusi kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pemain Klub Langsat Permai FC Kabupaten Siak dengan nilai rhitung = 0,541 atau 29,27%, (2) Terdapat kontribusi kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola pemain Klub Langsat Permai FC Kabupaten Siak dengan nilai rhitung = 0,737 atau 54,32%, (3) Terdapat kontribusi kelincahan dan kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola pemain Klub Langsat Permai FC Kabupaten Siak dengan nilai rhitung = 0,770 atau 59,29%

    analisis strategi pengembangan sumber daya manusia pada Pegawai Di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata Dan Kebudayaan Mamuju Tengah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pengembangan sumber daya manusia pada Pegawai Di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata Dan Kebudayaan Mamuju Tengah dengan menggunakan analisis SWOT. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata Dan Kebudayaan Mamuju Tengah yang berjumlah 54 orang. Jumlah sampel yang di gunakan sebesar 54 orang dengan menggunakan teori sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, observasi, dan angket. Dalam mendeskripsikan hasil penelitian digunakan matriks SWOT dengan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang dilakukan dengan memberi gambaran umum mengenai kekuatan dan kelemahan serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada di instansi. Hasil Penelitian ini menunjukkan nilai skor untuk kekuatan adalah sebesar 2,01 dan untuk faktor kelemahan sebesar 1,09 dan selisih dari nilai tersebut adalah sebesar 0,92. Sedangkan nilai faktor peluang adalah sebesar 1,38 dan nilai skor untuk faktor ancaman adalah sebesar 1,32 dan selisih dari nilai tersebut adalah sebesar 0,06. Nilai-nilai tersebut dapat membentuk titik koordinat, yaitu (0,92 : 0,06). Berdasarkan titik koordinat tersebut akan terlihat jelas yang tepat dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata Dan Kebudayaan Mamuju Tengah untuk mengembangkan sumber daya manusia yaitu dengan cara mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Kata Kunci : strategi pengembangan sumber daya manusi

    PENINGKATAN KESADARAN MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA MELALUI PENDEKATAN HYPNOTEACHING (Media Dongeng Berbasis Daur Ulang Sampah)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbentuk boneka jari dengan karakter yang menarik dari bahan daur ulang sampah untuk meningkatkan kesadaran siswa Sekolah Dasar membuang sampah pada tempatnya menggunakan pendekatan hypnoteaching dengan metode mendongeng. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbentuk boneka jari dan mengetahui keefektifan menggunakan pendekatan hypnoteaching dengan metode mendongeng proses penelitian pengembangan mengikuti proses yang terdiri dari: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji pemakaian produk, (9) revisi produk. Subjek uji coba pada penelitian ini ialah siswa kelas III SDN Ciasihan 02 Kec. Pamijahan, Kab. Bogor Prov. Jawa Barat yang berjumlah 28 siswa dengan rincian: 9 siswa untuk di uji coba skala kecil dan 28 siswa untuk uji coba pemakaian skala besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) telah menghasilkan media pembelajaran berbentuk boneka jari berbasis daur ulang sampah, (2) produk telah di uji validasi oleh beberapa ahli yaitu: ahli desain, ahli bahasa, ahli materi dan ahli pembelajaran dan menghasilkan media pembelajaran berbentuk boneka jari nilai 92.00% berkategori sangat layak dan efektif untuk digunakan siswa kelas III Sekolah Dasar, (3) uji coba produk terhadap 9 siswa mendapatkan nilai 92.89% dengan berkategori sangat layak dan efektif, (4) uji pemakaian produk bersama 29 siswa juga mendapatkan nilai 89.72% dengan berkategori sangat layak dan efektif di aplikasikan kepada siswa saat pembelajaran di kelas dan bisa menambah minat belajar kepada siswa

    Analisa Pengendalian Persediaan Dengan Penerapan Metode EOQ Dan POQ (Studi Kasus Di Koperasi Duta Swalayan Ponpes Ngalah)

    Get PDF
    Persediaan merupakan barang yang rencananya akan dimiliki oleh perusahaan, yang diperoleh dari pembelian atau produksi itu sendiri yang bertujuan untuk dipasarkan kepada konsumen. Perusahaan harus mampu mengatasi tantangan dalam permasalahan pengendalian barang agar mencapai target yang diinginkan yaitu dengan meminimalkan biaya yang dikeluarkan dan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Ketidakpastian permintaan barang selama satu bulan merupakan permasalahan yang sering kita hadapi, sehingga Duta Swalayan memerlukan inventarisasi dan penjadwalan yang cermat. Tujuan peneliti menggunakan metode EOQ karena metode ini juga dapat mengetahui permasalahan kondisional yang sering terjadi pada perusahaan yaitu menentukan jumlah persediaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat meminimalisir kerugian. Kedua, peneliti juga menggunakan metode POQ sebagai pembanding, karena metode POQ mengendalikan persediaan dengan mencari frekuensi pemesanan yang berpola ekonomis sehingga dapat menghemat total biaya persediaan. Kedua metode tersebut akan dibandingkan dan hasil yang paling optimal akan dibandingkan kembali dengan metode yang saat ini berjalan di koperasi duta swalaya

    Smart Home Security Menggunakan Face Recognition Dengan Metode Eigenface Berbasis Raspberry Pi

    Get PDF
    One of the biometric technologies that have been implemented in many security systems besides retinal recognition, fingerprint recognition and iris is facial recognition. On the hardware side itself, face recognition (Face Recognition) uses a camera to capture a person's face then compared to the previous face that has been stored in a particular database. There are several methods of facial recognition, namely neural networks, artificial neural networks, adaptive neuro fuzzy, and eigenface. Specifically in this study the method to be explained is the eigenface method. Specifically in this study the method that will be explained is the eigenface method, and uses a web cam to capture images in real time. The advantage of this method is that the computation is very fast and simple compared to the use of methods that require a lot of learning, such as artificial network requirements. Broadly speaking, the process of this application is the camera to capture faces, then an RGB value is obtained. Using the initial processing, resize, RGB to Grayscale, and histogram equalization for light alignment. The eigenface method functions to calculate the eigenvalue, and the eigenvector that will be used as a feature in making recognition. From the experiments and tests carried out, the tool can recognize facial images with a success rate of up to 90% at a distance of 25 cm with an average success of 72.5%. This proves this tool is quite good in face recognition

    BUMG Yang Mensejahterakan, Antara Peluang Dan Tantangan (Studi Dilingkungan Pemerintah Kota Lhoksuemawe)

    Get PDF
    The policy of issuing Law Number 6 of 2014 concerning Villages is the basis for allocating funds for development and empowerment of villages, which are the basis of society and the nation at the lowest level of government called Gampong. The funds allocated for the Gampong come from the APBN, Provincial APBD or Regency / City APBK. Through this policy, it is hoped that the Gampong will develop into an independent Gampong that is able to organize and take care of itself. The allocation of Gampong funds is directed to finance government activities, development and community empowerment. Specifically for the economic sector in Gampong, the government established a Village-Owned Enterprise (BUMG) which is a strategic business driver for collective economic development in order to improve the quality of life and create a prosperous society. BUMG is a form of Gampong economic independence with financial support through APBK as a capital to move strategic and potential business units based on local wisdom, with the final hope that there will be a transformation from a helpless village to a more capable and government driven village to a capable independent village organize and take care of itself. BUMG must be able to compete in today's global era with the right strategy, and BUMG must act as a social entrepreneur who not only prioritizes profit but pays more attention to the welfare of the community. To determine the potential business berkearifan riel local businesses, conducted through a SWOT analysis with a focus on internal factors BUMG ie Strength (Strength) and weakness (Weakness) owned and external factors that are Opportunities (Opportunities) and Challenge (Threats).With a SWOT analysis, it finally makes it easier to apply the concept of a plan as a step to develop a future BUMG model
    • …
    corecore